Cara Investasi Saham BCA Simpel dan Tidaklah Sulit

Cara Investasi Saham BCA Simpel dan Tidaklah Sulit

Cara investasi saham BCA adalah topik yang sering ditanyakan karena saham bank swasta ini, yang pada Pasar Modal Jakarta berkode BBCA, dianggap sebagai unggulan. Share Bank Central Asia saat ini sebagian besar dimiliki oleh orang paling kaya di Indonesia. Ini menarik karena hal ini setidaknya memberi jaminan reputasi, sehingga sahamnya akan cenderung kokoh, jauh dari fluktuasi tajam,

Hal ini bukan berarti share bank swasta terbesar Indonesia tidak bisa jatuh. Harga kepemilikannya tetap bisa merosot, tetapi tidak akan terlalu dalam dan lama. Kenyataan lain BBCA ini termasuk pemimpin bagi stocks perbankan yang lain. Cara membeli BBCA ada dua cara yaitu secara online dan offline. Berikut ulasan singkatnya:

Baca Juga »  6 Aplikasi Saham untuk Pemula yang Menawarkan Kemudahan

1. Mendownload Aplikasi Perusahaan Sekuritas

Dewasa ini banyak sekali perusahaan broker online sehingga cara investasi saham BCA tidak sulit. Contoh perusahaan sekuritas online itu ialah BNI Security, Mandiri Security, Bibit, Ajaib dan Indo Premier. Pilih perusahaan security yang ada pada daftar OJK bisa dilihat dan di cek melalui websitenya.

Jika investor menggunakan mobile phone, investor bisa men-download aplikasi perusahaan security di Google Play Store. Investor tetap harus memeriksa apakah aplikasi-aplikasi yang di-download telah terdaftar pada OJK agar terluput dari penipuan oknum yang tidak bertanggung jawab.

2. Membuat Akun

Cara investasi saham BCA selanjutnya adalah membuat akun pada website atau aplikasi perusahaan sekuritas yang telah diunduh. Pada kolom-kolom yang sudah disediakan, investor memasukkan data diri secara lengkap. Mulai dari nama, nomor Kartu Tanda Penduduk, foto identitas diri yaitu KTP tadi, foto selfie yang sedang memegang kartu identitas. Setelah semua data yang diminta terisi, tunggu verifikasi dari perusahaan sekuritas.

Baca Juga »  5 Cara Membeli Saham Astra Internasional ASII yang Penting Diketahui

3. Menyetor Dana untuk Deposit

Setelah langkah no.2 diatas dilakukan, cara investasi dilanjutkan dengan mentransfer sejumlah dana yang disyaratkan oleh perusahaan sekuritas. Dana ini adalah syarat untuk memperoleh akun Rekening Dana Nasabah (RDN) yang akan dipergunakan untuk pembelian share. Contoh BNI Sekuritas meminta investor untuk mentransfer Rp. 1.000.000,- sebagai deposito awal.

4. Membeli Saham BCA

Cara investasi saham BCA selanjutnya adalah melakukan pembelian dengan memilih kode pemberi penawaran yaitu BBCA. Pertama-tama investor harus mengklik “Sekuritas” lalu klik “Saham”, kemudian pada kolom yang disediakan masukkan kode “BBCA”. Aplikasi akan mengeluarkan data statistik dari BBCA, beserta harga pada detik itu disertai beberapa keterangan lainnya.

5. Masukkan Banyak Lot yang Mau Dibeli

Berikutnya cara investasi saham BCA dilakukan dengan menginput banyak lot share kode BBCA yang mau dibeli. Banyak pembelian stocks dihitung dengan satuan lot. Umumnya satu lot sama dengan seratus lembar andil. Jika harga hari ini Rp. 32.500,-, untuk mendapatkan satu lot BBCA investor harus menyediakan uang Rp. 3.250.000,-.

Baca Juga »  Tips Investasi Reksadana untuk Pemula Sebelum Mulai Berinvestasi

Setelah menginput banyak lot yang dikehendaki, investor harus mengklik “Buy” atau “Beli”. Tunggu keterangan bahwa pembelian yang sudah dilakukan berhasil. Selesailah langkah pembelian BBCA dengan cara online.

6. Membeli di Kantor Sekuritas

Cara investasi saham BCA dengan membelinya langsung di kantor sekuritas dikenal sebagai cara offline. Investor mendatangi salah satu kantor sekuritas yang menjual BBCA, contohnya kantor BNI Sekuritas. Investor diharapkan mengisi beberapa formulir, menyetor uang sesuai dengan banyak lot share yang hendak dibeli dan mendapatkan bukti transaksi pembelian BBCA.

Demikianlah cara investasi saham BCA yang bisa dilakukan oleh investor. Jika ada uang berlebih, tidak perlu ragu untuk mendapatkan bukti kepemilikan bank ini karena imbal baliknya jauh lebih baik daripada jika investor menabung uangnya di bank. Dengan cara ini investor bisa mengimbangi laju kenaikan inflasi dari barang kebutuhannya.