Media Pemasaran Produk Sembako Yang Kompetitif

Media Pemasaran Pada Produk Sembako Yang Kompetitif

Produk sembilan bahan pokok atau sembako merupakan komoditas yang sentral buat dinamika manusia. Tanpa kehadiran produk sembako yang kompetitif, maka manusia tidak akan bisa makan dan berujung pada munculnya penyakit. Dalam kebutuhan sembako tersebut, terdapat tidak sedikit bahan baku yang bisa diracik menjadi makanan 4 sehat 5 sempurna.

Kompetitif tidak hanya masalah harga, tapi juga mencakup kualitas, kuantitas, merek, dan ragam lainnya. Untuk itu para produsen/peternak/petani dan lainnya lebih memprioritaskan komoditas sembako yang berkualitas tinggi. Metode niaga perlu disertakan dalam menjual komoditas sembako supaya dapat diserap masyarakan selaku konsumennya. Tidak jadi masalah metode niaga manual atau metode online yang digunakan.

Tiga Media Pemasaran Pada Produk Sembako Yang Kompetitif

Meskipun produk sembako yang kompetitif diperjual belikan melalui pasar tradisional, namun realitasnya sudah memasuki pasar online. Tidak lagi sebatas pasar moderen konvensional, melainkan sudah memasuki pasar online yang terbuka ke seluruh pelosok. Momentum ini yang harus dimaksimalkan supaya meliputi wilayah yang belum mencakup sebelumnya.

Baca Juga »  Daftar Keuntungan Trading Untuk Anda Dapatkan

Memasarkan komoditas sembako juga harus mencermati kadaluarsa secara seksama dan cerdas. Tidak sedikit media pemasaran manual atau non manual yang bisa diandalkan untuk meningkatkan permintaan masyarakat. Secara normatif, ada tiga jenis media pemasaran pada produk sembako, yakni : media marketplace, media WA, dan media online lainnya. Mari simak pembahasannya.

Marketplace sebagai media pemasaran produk sembako yang kompetitif

Marketplace sebagai media pemasaran produk sembako yang kompetitif yang bisa menjadi salah satu media yang efektif. Sarana ini bisa dipakai setiap hari dan terbilang bebas biaya plus dapat memilih radius wilayah yang dikehendaki. Meskipun media tersebut dapat dimaksimalkan, namun bukan berarti melakukannya secara asal atau tidak fokus.

Baca Juga »  Investasi Reksa Dana Syariah, Inilah Pengertian dan Keuntungannya!

Informasi yang berkaitan dengan produk termasuk gambar atau fotonya dapat diberikan sepenuhnya melalui marketplace. Dan selanjutnya disebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui kelompok wilayah/kawasan sesuai radius jarak yang terjangkau. Berikutnya masyarakat selaku konsumen yang memilih dan menentukan kebutuhan sembako yang kelak dipergunakan atau dijual kembali.

Media WA

Secara umum, media WA digunakan dan dimaksimalkan hanya untuk cakupan yang terbatas atau konsumen yang sudah dikenal sebelumnya. Tidak jauh berbeda dengan media marketplace, maka media WA dapat digunakan dan dimaksimalkan. Untuk berinteraksi dengan para konsumen lainnya, maka media WA yang menangani sembako yang kompetitif harus terhubung dengan internet.

Untuk mengiklankan produk sembako tertentu, maka informasi yang akan disampaikan ke calon konsumennya tidak perlu lengkap. Cukup dengan informasi yang singkat plus gambar yang memadai dan selanjutnya disebarluaskan langsung melalui media WA. Dan berikutnya adalah menunggu komunikasi yang aktif antara pihak penjual dengan pembeli ke depannya.

Baca Juga »  Aplikasi Investasi yang Terdaftar di OJK, Terjamin dan Bagus Untuk Pemula

Media online lainnya

Tidak sedikit media pemasaran online lainnya yang dapat digunakan dan dimaksimalkan selain media yang sudah disebutkan sebelumnya. Uniknya tidak sedikit yang berintegrasi dan berinteraksi dengan teknologi keuangan (fintech) sehingga memudahkan dan melancarkan transaksi. Namun untuk mengaplikasikannya, masyarakat harus cerdas dan cermat sehingga tidak menuai masalah pada masa mendatang.

Selain itu, integrasi dan interaksi tambahan dapat juga dilakukan dengan perangkat ojek online sebagai salah satu mitranya. Tujuannya bukan hanya mengantar atau mengirim komoditas sembako, tapi juga menyebarluaskan ke masyarakat.

Terakhir, media pemasaran pada produk sembako yang kompetitif tidak keliru mengandalkan media konvensional selain media internet. Sinergisitas positif antara ke duanya perlu dihadirkan untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat selaku konsumennya. Dan lahirnya media online sebagai media pemasaran sembako harus lebih gesit dan agresif daripada media terdahulu.