Daftar Isi
Reksadana adalah sebuah produk investasi untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola sebagai modal investasi kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai jenis produk seperti saham, obligasi, serta pasar uang dan investasi lainnya. Namun demikian banyak yang bingung bagaimana cara memilih reksadana yang baik dan menguntungkan.
Selain menguntungkan, reksadana juga memiliki risiko yang minim, namun juga tergantung reksadana yang dipilih. Dari itulah reksadana di sebut-sebut produk investasi keuangan yang terbilang cukup menarik. Produk investasi satu ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan, baik pemula maupun investor lama.
Beberapa Cara Memilih Reksadana Agar Menguntungkan
Reksadana tidak memandang bulu investor, baik kalangan moderat maupun menengah ke bawah semua bisa berinvestasi di reksadana. Bagi investor yang memutuskan ingin berinvestasi di reksadana, namun tidak tahu bagaimana memilih reksadana yang baik, berikut kami sajikan tips-tipsnya:
Menetapkan Tujuan Berinvestasi
Bagi calon investor yang ingin berinvestasi di reksadana, sebaiknya menentukan tujuan dalam berinvestasi terlebih dulu agar keuntungan bisa tercapai tepat waktu. Reksadana mengklasifikasikan tiga tujuan yang sesuai dengan pilihan investor, antara lain tujuan jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Hal ini akan menjadi acuan tentang reksadana apa yang cocok digunakan.
Untuk investor yang ingin menetapkan tujuan jangka panjang (5 tahun), maka ‘reksadana saham’ adalah pilihan yang tepat. Karena dalam jangka panjang, fluktuasi dari reksadana saham biasanya memberikan hasil yang positif. Namun untuk jangka pendek (1-2 tahun), namun ingin mendapatkan hasil dari investasi Anda, produk reksadana ‘pendapatan tetap’ adalah pilihan yang cocok meskipun tidak sebanyak hasil di reksadana saham.
Tentukan Dulu Profil Risiko
Bermacam macam investor dengan berbagai kemampuan dan karakter yang mereka miliki, sebaiknya mampu menentukan profil risiko yang akan mereka hadapi. Alasan cara memilih reksadana dengan menentukan profil risiko salah satunya adalah karena salah satu faktor yang mempengaruhi well being adalah finansial.
Sebagai investor yang cerdas, sebelum menetapkan pilihan, sebaiknya analisis terlebih dahulu beragam karakteristik produk uang reksadana yang akan digunakan. Anda harus selalu mengingat dan mengendalikan prinsip dalam berinvestasi, yaitu “high risk high return”. Dengan demikian, memilih jenis investasi produk keuangan reksadana yang tepat adalah cara yang tepat untuk meminimalisir risiko yang akan Anda di kemudian hari.
Tingkat Return
Hal utama yang dicari investor tentunya adalah keuntungan. Mencetak keuntungan secara konsisten dalam setahun dua tahun memang memang lebih mudah daripada jangka panjang. Semakin tinggi keuntungan yang bisa diperoleh tentunya lebih baik. Untuk mengetahui seberapa besar cagr atau return per tahunnya, Anda bisa mengecek pendapatan keuntungan selama 3 sampai 5 tahun ke belakang.
Bandingkan dengan keuntungan atau return yang didapat oleh reksadana sejenis. Untuk mendapatkan return tersebut, cek Top Holdings nya reksa dana tersebut untuk melihat investasi apa yang sebaiknya Anda lakukan. Melihat perbandingan risiko dengan keuntungan yang akan kamu peroleh akan menjadi salah satu cara memilih reksadana mana yang lebih menguntungkan.
Dana Kelolaan
Tolok ukur kepercayaan investor umumnya dengan melihat seberapa besar reksadana dalam mengelola keuangan. AUM (Asset Under Management) adalah dana kelolaan reksadana tersebut. Besarnya tingkat kepercayaan investor akan kualitas manajemennya yang lebih besar pertanda dana kelolaan reksadana juga besar.
Expense Ratio
Untuk mengukur besar kecilnya pengeluaran keuangan reksa dana adalah menggunakan Expense Ratio. Di dalamnya berisi tentang Biaya Kustodian, Biaya Trading, Management fees, Biaya Kustodian, Biaya Marketing. Cara memilih reksadana menggunakan expense ratio sangat efektif dengan melihat kepiawaian Manajer Investasi dalam mengelola reksadana.