Daftar Isi
Memasarkan produk barang atau jasa melalui media online harus berlangsung secara cerdas dan cermat. Perspektif ini terjadi karena zaman sekarang teknologi internet sudah digunakan dan dimaksimalkan. Bahkan para pesaing sejenis melakukan sudut pandang tertentu untuk mencapai sasaran konsumen secara efektif.
Para produsen dan penjual harus berinovasi dan kreatif dalam memasarkan produk ke masyarakatnya. Salah satu inovasi dan kreatif melalui media online yang sudah tersedia seperti sosial media, financial technology, dan lainnya. Hadirnya teknologi internet diharapkan semakin memudahkan dan melancarkan transaksi niaga penjual dengan pembeli.
Tiga Metode Memasarkan Produk Barang atau Jasa
Memasarkan Produk Barang atau Jasa tidak akan berjalan mudah kalau segmentasi, target, dan posisi diam di tempat. Metode online baik digunakan, tapi lebih baik lagi menggunakan program aplikasi yang aktif dan interaktif. Integrasi dan interaksi dengan media keuangan yang berbasiskan internet harus dilibatkan supaya melancarkan transaksi keuangan.
Sejatinya, ada tiga metode untuk memasarkan produk ke masyarakat, yakni : media moderat, media konservatif, dan media mulut ke mulut. Meskipun ke tiga variabel sudah hadir, tapi dinamika di lapangan tidak bisa ditolak karena konsumen yang menentukan pilihannya. Harga jual barang atau jasa turut memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada transaksi tawar menawar.
Media Konservatif sebagai salah satu Metode Memasarkan Produk Barang atau Jasa
Media konservatif merupakan media perdana yang masih digunakan dan dimaksimalkan sebagai salah satu media pemasaran. Media konservatif pada bentuk memasarkan Produk Barang atau Jasa tidak selamanya berujung pada komponen tradisional dan terus berkembang ke depannya. Media yang selalu mempertahankan sarana dan melakukan renovasi, ironisnya tidak mengarah pada media teknologi internet.
Pihak produsen dan pihak pemasar harus cermat melihat peluang atau potensi yang dapat diserap masyarakat. Potensi untuk memasarkan produknya dengan cara yang luar biasa meskipun menggunakan perangkat non teknologi. Dan sekaligus kesempatan untuk memproduksi barang atau jasa yang berkualitas lebih baik dari produk pesaing sejenis.
Media moderat
Merupakan media pemasaran yang lebih mengandalkan teknologi dari pada model konservatif. Model moderat mulai membuka diri terhadap teknologi berbasis internet kepada masyarakat selaku konsumennya. Untuk menggunakan dan memaksimalkannya, maka perlu menghadirkan kerjasama strategis yang saling menguntungkan antara penjual dengan media niaga online.
Meskipun begitu, persaingan pada media moderat tidak akan berjalan mudah dan terbilang sulit dari pada media konservatif. Dan potensi kecurangan lebih terbuka sehingga harus diantisipasi melalui pencegahan atau menghindari kondisi tertentu. Tentunya, kelebihan dan kekurangan pada media moderat hendaknya disikapi positif dengan cermat dan seksama.
Media Campuran
Merupakan salah satu media yang memasarkan produk barang atau jasa yang mengedepankan ke dua media terdahulu. Interaksi dan integrasi antara konservatif dan moderat terjalin secara bersama dan bersinergisitas positif. Tentunya, penyatuan ini merupakan perspektif yang luar biasa dan berpeluang menuai hasil yang sesuai harapan.
Meskipun media campuran berujung positif, tapi bukan berarti tidak ada pengawasan yang subjektif. Sudut pandang ini terjadi karena media campuran jauh lebih beresiko dari pada media sebelumnya.
Terakhir, metode memasarkan produk barang atau jasa tidak boleh luput dari kualitas produk. Pihak penjual juga meninjau komoditas yang akan ditransaksikan seperti kadaluarsa, label kesehatan, dan tujuan pemakaian. Pihak pembeli pun harus cermat dalam menentukan pilihan sesuai dengan dinamika permintaannya.