5 Macam Investasi Terbaik Saat Resesi Tiba-Tiba Terjadi

5 Macam Investasi Terbaik Saat Resesi Tiba-Tiba Terjadi

Resesi kemungkinan besar akan dialami pada negara yang sedang mengalami guncangan ekonomi. Investasi terbaik saat resesi diambil  sebagai alternatif tabungan berjangka panjang bila sewaktu-waktu krisis tersebut terjadi. Terdapat 5 macam jenis investasi yang bisa dipilih untuk mengatasi krisis ekonomi negara. Berikut beberapa jenis investasinya :

1. Emas

Jenis logam berharga yang sudah sangat dikenal oleh lapisan masyarakat ini menjadi pilihan untuk berinvestasi. Nilai yang dimiliki pada emas biasanya berfluktuasi di jangka pendek saja tapi terhitung tahan saat terjadi inflasi maupun deflasi. Harga emas sendiri sudah mencapai penawaran 1500 dollar amerika tiap ons.

Para penguasa serta investor besar dari China lebih banyak memilih berinvestasi dalam emas. Apalagi dengan permintaan emas yang terus meningkat akibat dari ketidakpastian dalam segi Geopolitik. Menjadikan harga emas semakin tinggi dan ini yang menjadi alasan berinvestasi emas untuk tabungan berjangka.

Baca Juga »  Investasi Alfamart 5 Juta, Bagaimana Langkah Yang Dilakukan?

2. Dollar

Uang tunai yang menjadi satu-satunya aset yang paling stabil di dunia. Pemilihan investasi terbaik saat resesi dengan uang tunai akan menjauhkan dari gejolak liar lajur harga saham. Nilai dari dollar sendiri akan mengalami kenaikan saat terjadi deflasi dalam negara.

Investasi dengan dollar dapat disimulasikan dengan membeli aset berharga ketika turun harga karena terjadi krisis ekonomi. Bersamaan dengan tingginya harga serta daya beli dollar berbanding dengan biaya rata crot kepemilikan atas aset rendah. Keuntungan akan didapat saat melakukan penjualan pada pasar modal sudah rebound.

3. Obligasi Negara

Investasi terbaik saat resesi lainnya adalah dengan pembelian obligasi negara. Dianjurkan karena dinilai lebih aman daripada saham akibat adanya jaminan dari pemerintah federal. Sistem kerja dilakukan dengan peningkatan pajak serta pemotongan pengeluar untuk kepastian pembayaran kepada pemegang obligasi.

Baca Juga »  Cara Investasi Saham BCA Simpel dan Tidaklah Sulit

Investasi ini memiliki sifat buy and hold dan pembayaran bentuk kupon secara berkala dan stabil. Dengan penawaran menarik ini, maka akan mengikat para investor yang tidak begitu suka volatilitas dalam pasar saham. Risiko gagal bayar yang dimiliki di dalam obligasi negara bisa terbilang kecil dibanding lainnya.

4. Saham Defensif

Biasanya saham ini ada pada perusahaan yang bekerja di sektor makanan, perlengkapan, perumahan, kesehatan dan utilitas. Bagi pemilik saham akan mendapat pendapatan kecil namun tetap stabil. Walau terkena resesi sektor perusahaan ini akan tetap bertahan untuk jangka lebih lama karena dukungan akan kebutuhan.

Penyedia saham defensif akan cenderung melakukan pembayaran dalam bentuk deviden bagi pemegang sahamnya. Cocok untuk invest penyimpanan uang di saham ini karena dari segi pengembalian modalnya. Pengembalian ini lebih baik dibanding sektor lain apabila pasar sedang lesu atau berada dalam keadaan bearing.

5. Perumahan

Investasi ke arah ini lebih menitik pada kebutuhan individual serta populasi dunia yang bertambah. Kebanyakan harga rumah saat sedang terjadi resesi akan turun dan ini menjadi waktu yang tepat untuk mulai investasi. Jika mengikuti siklus history di pasaran ekonomi disaat keadaan pulih dari keadaan terendah membuat harga rumah tinggi.

Baca Juga »  Cara Membeli Saham Blue Chip Mudah dan Berprofit

Apartemen, perumahan mewah, studio tunggal merupakan contoh investasi berbentuk real estate. Penyewaan aset sebelum dijual juga dapat menjadi satu sumber pendapatan tetap. Keuntungan yang didapat saat penjualan aset bisa lebih berkali lipat dari harga beli awal. Apalagi kebutuhan individu yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi patokan berinvestasi.

Itulah 5 macam investasi terbaik saat resesi ini bisa dipertimbangkan untuk yang ingin memulai berinvestasi. Tetap perhatikan legalitas serta izin usaha di setiap badan yang menawarkan jasa berinvestasi. Lihat juga perkiraan akan ketepatan waktu berinvestasi agar tidak merugi nantinya.